Kampung Dukuh


Setelah sebelumnya Irvan Faza membahas beberapa kawasan yang ada di Garut, Irvan Faza mau keluar sedikit nih dari pembahasan sebelumnya. Irvan Faza tertarik dengan kepercayaan dan kehidupan masyarakat di Kampung Dukuh. Sebeumnya Irvan Faza sudah membahas mengenai Kampung Pulo. Kampung Dukuh sama menariknya dengan Kampung Pulo.
Kampung Dukuh merupakan perkampungan tradisional yang masih menganut dan mematuhi Kasuaran Karuhun (Nasihat Leluhur). Memiliki luas sekitar 1,5 Ha dan diisi 110 kepala keluarga, Kampung ini memegang pola budaya religi yang sangat kuat. Masyarakat Kampung Dukuh mempunyai cara pandang hidup yang berlandaskan pada sufisme dengan berpedoman pada Madzhab Imam Syafi’i.
Oleh karena itu, tidaklah aneh bila  tidak ditemukan prasarana listrik seperti TV, laptop, ataupun Wifi di sini. Mereka percaya barang-barang tersebut selain memiliki manfaat yang besar, juga memiliki madharat (bahaya) yang besar juga bagi ketenangan dan keharmonisan di Kampung Dukuh.
Keunikan lainnya dari Kampung Dukuh ialah 42 rumah yang memiliki bentuk arsitektur yang sama. Rumah disini tidak dibolehkan menggunakan dinding dari tembok, atap dari genteng dan jendela dari kaca, (bahkan peralatan makan menggunakan bambu batok kelapa!) tentu saja karena mereka masih mematuhi leluhur mereka. Lalu dengan rapihnya, Rumah-rumah tersebut tersusun pada kemiringan tanah yang bertingkat.
Jika ingin mengunjungi tempat ini, pilihlah hari-hari dimana masyarkat Kampung Dukuh sedang melaksanakan ritual budayanya. Hari-hari penting (Bulan  Qamariyah) itu  seperti 10 Muharram, 12 dan  14 Maulud, setiap tanggal 11, 27 Rajab, 1 Syawal, 10 Rayagung, terakhir adalah setiap hari sabtu dan rabu. Ritual-ritual yang mereka laksanakan ialah seperti Ngahaturan tuang, Nyanggakeun, Tilu Waktos, Manuja, Moros, Cebor Opat Puluh, Jaroh, Shalawatan, Sebelasan, Terbang Gembrung dan Terbang Sejak.

Geografis
Kampung Dukuh terletak di Desa Cijambe, Kecamatan Cikelet kurang lebih 101 Km dari pusat Kota Garut. Kampung Dukuh dibagi kedalam tiga bagian yaitu Dukuh Dalam, Dukuh Luar, dan Makam Karomah. Dimana bagian Makam karomah terdapat makam Syekh Abdul Jalil, lalu sisanya adalah lahan kosong dan lahan produktif.
Untuk mencapai kampung dukuh, harus berkendara dari Garut  terlebih dahulu melalui terusan Cikajang-Pameungpeuk-Cikelet, atau dari Kabupaten Bandung melalui terusan Pangalengan-Rancabuaya-Cikelet. Jalan untuk mencapai Kampung Dukuh sudah terbilang baik, karena jalan lintas selatan kini telah diperbaiki.
         Berniat untuk mengunjunginya? Pesan Irvan Faza adalah jika ingin berkunjung ke Kampung Dukuh tentu banyak sekali perbedaan dengan masyarakat pada umumnya, namun kita harus bisa menempatkan diri kita agar masyarakat Kampung Dukuh bisa nyaman berada didekat kita, seperti yang saya posting dalam laman Facebook saya, bahwa jangan jadikan perbedaan itu sebagai perpecahan, namun harus  saling melengkapi.Untuk masyarakat kawasan-kawasan lain yang ada di Garut dan belum dibahas dalam Blog saya ini, tenang saja. Saya, Irvan Faza akan membahas mengenai kawasan-kawasan lainnya yang ada di Garut.


Source: http://jelajahgarut.com/kampung-dukuh-kampung-ketenangan-dan-kepercayaan/


IRVAN FAZA GARUT
YOUTUBE:
Irvan Faza Garut

INSTAGRAM:

TWITTER:

FACEBOOK:

Komentar